Kali ini gue mau bahas soal competitive advantage, karena sebagai brand, lo butuh paham ini. Dan ternyata masih banyak yang suka bingung, ini tuh apa, dan perbedaannya dengan yang lain apa.
Competitive Advantage
Kata advantage bahkan sering susah dibedain dengan benefit. Kalo lo translate keduanya ke bahasa Indonesia, mereka seolah punya arti yang sama yaitu keuntungan. Padahal ini dua hal yang berbeda.
Benefit adalah keuntungan dari manfaat yang lo dapatkan karena fakta di sesuatu itu. Fakta di produk yang sering disebut fitur.
Misal : Apa benefit dari meja kayu jati tua? Benefitnya meja itu awet, bisa diwariskan nantinya. Jadi itu benefit dari fitur meja berbahan kayu jati tua.
Fakta yang lo dapatkan bukan hanya di produk, di orang pun bisa. Makanya lo bisa mendapatkan benefit juga dari orang.
Apa benefit dari teman milyarder?
Benefit nya bisa minjem duit kalo kepepet. Jadi lo nggak perlu khawatir kalau lagi bokek banget.
Misalnya… 😅
Makanya kalo di copywriting, sering dijelaskan soal fitur-benefit.
Beda dengan advantage
Advantage adalah keuntungan yang bisa lo dapatkan karena suatu keadaan atau situasi tertentu (circumstance). Jadi bukan karena ada fitur atau fakta yang ada di sesuatu itu.
Dan nggak seperti benefit, lo bisa jadi baru sadar kalo ternyata lo punya keadaan atau situasi yang bisa lo ambil sebagai keuntungan (advantage) untuk memperkuat posisi.
Misalnya :
suami lo lupa kalo ini hari pernikahan. Ih, parah… ngambek dong? pastinya. 😆
Akhirnya suami lo minta maaf. Uh, jangan langsung maafin! Ambil dulu advantage dari situasi ini. Minta ajak shopping! Nah… baru deh, maafin. 😏
Kalo setelahnya lo mau ngambil benefit dari fitur yang ada di suami lo, (aduh... apa tuch) 😆
Oh, itu urusan lo! Mending nggak usah cerita ya!
Itu lah advantage. Ada suatu kondisi yang bisa lo ambil sebagai keuntungan.
Balik lagi ke competitive advantage.
Karena ada kata competitive : bersifat kompetisi/persaingan, berarti ini adalah suatu keadaan yang bisa membuat lo terlihat unggul dari kompetitor. Bisa terlihat unggul adalah advantage.
Makanya competitive advantage sering disebut sebagai keunggulan bersaing.
Uniknya...
Competitive advantage bisa lo dapatkan lebih awal kalau memang ada suatu keadaan yang sudah lo miliki (sebelum bersaing) dan bisa lo jadikan keunggulan dalam bersaing.
Misal, lo pernah mengalami kejadian luar biasa. Temen lo tau-tau nusuk lo dengan tujuh belas kali tusukan. Beuh, gila banget nggak, tuh? Lo hampir mati.
Tapi untung lo nggak mati. Berita kejadian ini langsung heboh, karena kebetulan lo youtuber.
Setelah kejadian itu berlalu (dan untungnya lo nggak mati) maka lo bisa pakai ini sebagai competitive advantage. Lo kemudian menjual produk minuman kolagen untuk menghilangkan bekas luka.
Karena kejadian luar biasa itu, lo bisa berargumen keampuhan produk lo.
Jangan kan bekas luka, bekas tusuk aja bisa memudar!"
Mantap.
Mau ngomong apa kompetitor lo? Mau bilang mereka juga pernah kena luka tusuk? Nggak mungkin, dong…? Kalo pun mau, harus 18 kali tusukan, lebihin satu.. biar lebih unggul 🤣
Itu lah competitive advantage namanya. Tapi kan, nggak semua orang punya kejadian begitu.
Makanya competitive advantage juga bisa dibuat. Jadi nggak mesti hanya dari situasi yang sudah ada.
Itu sebab kalo lo mau bangun brand, lo pikirkan dulu apa diferensiasi dan positioning dari brand lo. Kemudian lo pikirkan juga hal-hal lain secara rinci. Terbentuklah suatu kondisi atau suatu keadaan di brand lo yang bisa membuat lo unggul dalam bersaing. Nah, keadaan ini lah yang bisa menjadi competitive advantage.
Jadi totalitas atau keseluruhan keadaan yang bisa membuat lo unggul dalam bersaing, ini lah competitive advantage.
Udah paham ya, competitive advantage?
Nah, sekarang ke competitive edge.
Competitive Edge
Edge kalau diartikan ke bahasa artinya tepian. Tapi juga bermakna sisi tajam pisau. Pisau kan, ada dua sisi, nah, yang tajamnya disebut edge.
Jadi maksudnya, lo mungkin punya banyak keahlian, tapi ada satu yang lo ahli banget. Nah, itu lah edge yang lo punya : sisi tajamnya. Jadi ini bisa jadi penambahan kekuatan atau keunggulan lo dalam berkompetisi atau competitive advantage.
Kalo positioning dan diferensiasi? Udah paham kan?
Belum?
Kirain udah...
Positioning adalah pembeda yang bersifat tak berwujud (intangible) dan dikemas dalam kata-kata yang tepat. Ini berhubungan dengan identitas brand dan sifat brand.
Sedangkan diferensiasi adalah pembeda yang sifatnya berwujud. Biasa digali dari sisi produk.
Makanya harus memikirkan positioning dan diferensiasi. Kalo nggak, lo jadi nggak punya competitive advantage.
Dan itu sebabnya, kalo lo milih positioning atau diferensiasi, salah satu yang harus lo perhatikan adalah : apakah positioning dan diferensiasi itu bisa membuat lo mendapatkan competitive advantage.
Kalo nggak bikin lo jadi unggul dalam bersaing, ya... harus diperiksa ulang berarti strateginya.
Nah, udah paham kan sekarang.
Jadi pertanyaannya, brand lo udah punya competitive advantage?
Udah cukup kuat?
Kalo cukup kuat, bakal berasa banget pas lo masuk ke arena persaingan.
Lo jadi punya proposisi yang kuat sehingga lo bisa tampil di tengah kerumunan.
Kalo belum, nggak apa. Lebih baik jujur jadi kita bisa belajar dan memperbaiki.
Berarti cara memperbaikinya adalah dengan membuat sedemikian rupa situasi sehingga bisa lo ambil sebagai competitive advantage.
Dan itu semua gue jelaskan dalam buku gue brand dan manusia.