Pengen Buat Brand Sendiri, Tapi Bingung Mulainya Gimana?


"Udah baca buku, artikel, dan konten-konten soal brand yang seliweran, tapi kok makin mumet?"

Wajar mumet, karena ini, loh…
  • Aslinya brand itu ada di ilmu pemasaran, tapi buku pemasaran mayoritas nggak ditulis untuk awam atau UKM. Kalo nggak buat perusahaan, ya, buat akademisi. Wajar kadang bahasanya bikin puyeng.

  • Kebanyakan ditulis sama praktisi yang biasanya berpengalaman sebagai agency untuk ngurusin strategi branding kliennya. Jadi tulisannya pakai kacamata agency. Mereka menangani klien yang produk dan mereknya sudah ada. Belum lagi, anggarannya besar. Cara pandangnya jelas berbeda.


Lo itu butuh orang ngajarin lo, pakai kacamata brand owner yang mulai bisnisnya dari modal minim, sampai akhirnya brandnya tumbuh dan terbukti berkelanjutan.


Plus, kalo bisa dia lulusan komunikasi periklanan, supaya dia bisa juga kasih insight lebih luas. 😅-

Perkenalkan


Gue Indah Jiwandono. Gue lulusan komunikasi periklanan yang nggak kerja jadi agency, malah bangun brand sendiri dengan modal yang minim.

-
*brand pertama, Coolsugarwax, dibuat tahun 2013.


Sampai sekarang, brandnya terus tumbuh dan menguntungkan. Dari situ gue membangun brand-brand lain.

-
*Prev, Thankscrub, BoCNe, masih melayani segmen market yang sama.

-
*Dayou, brand yang gue bangun dengan kakak gue.

-
*Exploradore, brand yang gue bangun dengan suami gue dan beberapa teman-teman pecinta alam dan olahraga extreeme.



Kayaknya simpel, ya?

Tapi kalo lo perhatikan.. brand-brand itu berstrategi sejak awal dibangun. Dengan begitu, gue bisa mendapatkan market potensial tanpa harus bersaing di harga.

Ya, semua ada caranya.


Itu kenapa, gue juga sering berbagi seputar bangun brand di instagram gue @indahjiwandono.

Kalau ada orang yang bilang :
"mana ada sih, orang yang mau buka rahasia dapurnya?"

Itu betul, tapi gue rasa ini bukan rahasia dapur. Ini memang prinsip kerja yang harusnya dipahami para brand owner. Dan sayangnya.. sangat sedikit yang paham. Itu kenapa gue rutin sharing topik membangun brand.


Dari awalnya iseng sharing di Instagram, lama-lama audiens gue jadi makin serius dan akhirnya makin "haus". Mereka meminta gue membuka konsultasi private berbayar.


Ternyata pesertanya cukup banyak. Karena banyak, akhirnya gue kewalahan. Sedangkan gue punya brand sendiri yang harus diurus.

Jeleknya jadi konsultan yang kasih arahan strategis brand kayak gue, gue nggak bisa pamerin portfolio brand yang gue handle kecuali kliennya bersedia.

Sayangnya mayoritas nggak bersedia, karena dia nggak mau kompetitornya tau dan akhirnya pakai jasa gue.

Ada beragam kategori usaha yang gue bantu untuk bangun brand atau rapihkan. Mulai dari fashion seperti pakaian (wanita, pria, anak-anak, bayi), Parfume. Brand perawatan tubuh. Offline store perawatan tubuh. Pertanian. Penerbitan. Makanan (frozen dan cemilan). Kesehatan (supplemen). Klinik kecantikan. Produk dekorasi rumah.

Berikut beberapa testimoni yang sudah konsultasi sama gue.


Itu Kenapa Gue Akhirnya Nulis Buku Ini

-

Buku ini gue tulis sebagai panduan bagi siapa saja yang mau bangun brand di industri apapun karena merupakan prinsip kerja. Cocok untuk siapa saja, bahkan yang modalnya minim.


Buku ini gue tulis sedemikian rupa, sehingga serasa seperti dibimbing langsung dengan konsultan yang paham betul kesulitan lo ketika membangun brand.

Kenapa nama bukunya Filsafat Brand?
Pertama, berfilsafat punya makna berpikir terstruktur dan mendalam. Menyingkirkan hal-hal yang nggak penting dan melihat sesuatu apa adanya.

Ya, begitulah buku isi buku ini.

Gue juga menampilkan aneka pendekatan nggak hanya ilmu pemasaran, agar lo bisa memahami dengan lebih dalam. Seperti ilmu linguistik, semiologi, sosial, historis. Semua gue kemas dengan bahasa yang santai.
Kedua, dengan nama Filsafat Brand, gue mau ngebrandingin lo yang lagi baca. Jadi pas lo baca buku ini di tempat umum, keliatannya kayak lagi baca buku berat. 😄-

"Wuih..berat banget bacaannya.."

Padahal...

Bahasanya santai, dengan banyak contoh, dan langsung ke inti.

Nggak percaya? Cek real testimoni dari yang sudah baca di bawah ini...

Testimoni


-
*Mas Rio ini temen gue yang kenalnya di IG. Dia enterpreneur dan digital marketer.



*Ini Amel, ini juga temen yang kenalnya di IG, ini dia posting setelah baca buku gue.

Habis baca buku Filsafat Brand, dia jadi bisa evaluasi kesalahan sendiri.


-

...dan beberapa testimoni dari IGs.

-
-
-
-
-
-
Dengan membeli buku ini, lo berkesempatan untuk ikut workshop interaktif yang gue adakan tiap sebulan sekali, GRATIS. Gue sediakan 50 quota tiap bulan.


Apa itu workshop interaktif?
Jadi di workshop itu, lo akan mengisi link lembar kerja yang harus lo isi, sambil gue tungguin. Pas lo bingung mengisi, lo bisa tanya langsung ke gue jadi interaktif.
Hasilnya akan gue cek, dan gue beri saran serta evaluasi. Akhirnya bisa efisien dan langsung dapat insight untuk masing-masing peserta.
Gue rasa, di luaran sana, workshop semacam pastinya berbayar. Tapi gue sediakan ini gratis, untuk lo yang mau belajar bangun brand.

Seru ya.. 😀-
Note : info workshop ini akan gue update di instagram gue @indahjiwandono

Tapi kalau lo nggak kebagian quota, lo tetap bisa tanya ke gue via DM. Biasanya kalau pertanyaannya panjang, akan gue bahas di live..

Seperti ini..
-
-
-
-

*screenshot live Instagram untuk jawab pertanyaan, yang biasanya gue lakukan pagi-pagi sebelum aktivitas.

Dapatkan buku Filsafat Brand ini, sebelum semua terlambat...



...terlebih kalau brandnya sudah berjalan. Karena brand yang sudah terlanjur salah strategi, kalau nggak segera diperbaiki, nantinya akan semakin sulit diperbaiki.


Dan beruntung lah yang baru kepikiran buat brand tapi langsung bertemu buku ini. Karena merencanakan dari awal strategi sebelum brandnya jadi, itu lebih mudah berada di jalur yang tepat.

Gue rasa, fakta itu udah cukup sebagai urgensi. Gue nggak perlu kasih harga coret bombastis, hari Senin harga naik.

Tapi, sedikit diskon, boleh lah...


-
Produk tidak ditemukan

Apa isi buku ini?





  • Pertama, gue akan ajak lo untuk memahami kenapa kita membangun brand. Dan ini akan dalam bentuk sejarah reflektif.

  • Kedua, gue akan mengajak lo berpikir ulang cara lo melihat market. Sehingga bisa menemukan market yang potensial untuk lo layani.

  • Ketiga, gue akan memperlihatkan pilihan strategi dalam melayani market sambil menanamkan persepsi melalui produk/layanan yang akan lo berikan.

  • Keempat, gue akan membantu lo memahami bagaimana membentuk positioning brand dengan cara yang mudah dieksekusi.

  • Kelima, gue akan membantu lo mengeksplorasi, mencari pembeda (diferensiasi) yang memiliki fungsi sangat penting.

  • Keenam, memahami tentang USP (unique selling proposition), yaitu penawaran "lamaran" yang akan kita buat dan hubungannya dengan kegiatan kreatif kita dalam komunikasi brand.

  • Ketujuh, gue akan menjelaskan bagaimana sebuah penamaan menjadi strategi penting.

  • Kedelapan, gue akan menjelaskan cara membuat kategori baru yang bisa diminati market.

  • Kesembilan, gue akan menjelaskan cara memasukkan makna pada brand.

  • Kesepuluh, sedikit membahas tentang etika dalam membangun brand yang sering diabaikan.

  • Kesebelas, gue akan membantu untuk bisa mengevaluasi brand yang akan lo buat atau telah lo buat, dan dari situ lo bisa tau dimana kekurangannya dan kembali mempelajari cara memperbaikinya.



Dapatkan buku Filsafat Brand ini, sebelum semua terlambat...



...terlebih kalau brandnya sudah berjalan. Karena brand yang sudah terlanjur salah strategi, kalau nggak segera diperbaiki, nantinya akan semakin sulit diperbaiki.


Dan beruntung lah yang baru kepikiran buat brand tapi langsung bertemu buku ini. Karena merencanakan dari awal strategi sebelum brandnya jadi, itu lebih mudah berada di jalur yang tepat.

Gue rasa, fakta itu udah cukup sebagai urgensi. Gue nggak perlu kasih harga coret bombastis, hari Senin harga naik.

Tapi, sedikit diskon, boleh lah...


-
Produk tidak ditemukan

Galeri

-
*suami gue yang semangat bantuin packing buku pesenan.
-
*gue dan paket buku yang siap dikirim

Disclaimer :

Buku ini sifatnya sebagai alat untuk membantu dan menambah wawasan. Semua hasil tergantung masing-masing orang.
dibuat denganberdu