Mulainya Sederhana


Dengan tau cara menciptakan, menemukan dan memperkenalkan, lo jadi bisa ngukur kemampuan lo.

Mungkin aja karena melihat penjelasan yang gue bikin super gampang, lo ngerasa sanggup melakukan ketiganya.


Tapi tetep aja lo harus mulai satu per satu.


Jadi coba kemampuan lo untuk menciptakan...
kemudian coba menemukan...
lalu coba kemampuan memperkenalkan.


Coba itu nggak mesti langsung di eksekusi.

Di coret-coret aja dulu di kertas.
Idenya apa.. bentuknya gimana. Coret-coret aja.

Leonardo Davinci aja sebelum mulai, selalu tuangkan idenya dalam coretan jurnal.

Punya buku untuk dicoret-coret tentang ide penting banget. Suami gue nggak pernah percaya ini ngaruh untuk ngeform produk. Dia selalu bangga dengan tab nya.

Makanya ide-ide dari dia selalu nggak mateng. Susah di eksekusi. maaf suamiku

Mencoret langsung ke kertas, membuat gue melihat interaksi langsung antara tangan dan kertas. Ini bisa membuat ide yang ada di otak lebih bisa diartikulasiin.



Dari sekian ide yang lo coret-coret, nanti lo bakal tau sendiri, apa yang memungkinkan untuk dieksekusi pertama.


Dengan corat-coret, lo bisa tau siapa aja yang lo butuhkan untuk membuat ide ini terealisasi.


Karena ketiga cara ini fondasinya sama, yaitu kreatif. Memiliki daya cipta.

Pilih kategori


Di kelas bisnis grow kit, gue mengajak orang untuk mulai dari kategori yang disukai.

Disini pun sama. Pilih dulu kategori induk yang mau lo acak-acak.

Acak-acak maksudnya lo observasi.. lo bedah.. lo edel-edel.

Apa aja produk yang ada disana.

Dan metode membuat kategori baru, itu berlaku untuk semua kategori.
-
Contohnya aja brand Eiger. Brand kebanggaan Indonesia.

Dia membuat kategori baru yaitu untuk adventurer/petualang.

Iya awalnya dia buat tas dulu, karena orang tua Ronny (pemilik Eiger) punya usaha yaitu menjahit tas.


Jadi, pilihlah kategori apapun... sesuai kata hati lo.


Kalo di kelas bisnis grow kit, gue mengatakan pilih kategori yang lo suka.

Karena kelas ini lebih advance, maka lo bisa memilih kategori sesuai kata hati lo.

Jika lo rasa kategori itu ada potensi untuk digali, boleh lo coba.

Misal kayak Pak Ronny pemilik Eiger, yang tbantu orang tua karena menurut cerita yang gue dapet, dia nggak ada biaya.

Dan dia lihat orang tuanya bisnis Tas. Dia pun melihat potensi dan berusaha membuat kategori baru.

Apa dia sudah dari awal suka kategori ini?

Belum tentu.

Tapi kalau hatinya sudah berbicara, bahwa ini yang harus dia lakuin. Maka dia lakuin.


Masalah spesifik atau umum?

Terus bedanya lagi, kalo di kelas bisnis grow kit, gue suruh lo menganalisa masalah apa yang diselesaikan dari produk yang sudah ada.
Dan memilih masalah spesifik untuk lo develop.


Kalo kelas membuat kategori baru nggak mesti.

Bagus kalo bisa spesifik, tapi nggak mesti dari awal liat masalah spesifik.

Masalah umum pun juga nggak apa...

Lo mau berkreasi dengan makanan? Menciptakan kategori baru untuk cemilan? Nggak masalah.

Menurut gue lo akan punya daya tarik sendiri untuk market lo ketika bener-bener berhasil membentuk kategori baru.

Inget ya... harus bener-bener berhasil.


Jadi kalo mempraktekan ilmu dari kelas ini, masalah spesifik atau umum bisa lo kembangkan menjadi kategori baru.
Social Media
Dilarang
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi konten yang ada di website ini tanpa izin tertulis dari Indah Jiwandono
dibuat denganberdu
@2024 indahjiwandono Inc.