Tujuan Personal Brand


Sebelumnya kita sudah tau fungsi perosnal brand yaitu untuk memudahkan kita mengkapitalisasi atau memanfaatkan diri kita yang sudah menjadi brand. Pemanfaatan ini bisa menjadi tujuan umum. Tujuan umum ini dibagi menjadi dua :
  1. Personal brand untuk mendukung bisnis yang sudah ada.
  2. Personal brand untuk membuka potensi bisnis baru

Personal brand untuk mendukung bisnis yang sudah ada

Pernah iseng nyari tutorial nyetrika baju di youtube nggak? Disana ada akun youtube dengan viewer jutaan. Seorang ibu membuat tutorial menyetrika dan ternyata dia memiliki usaha laundry. Dia pun membuka kemitraan usaha. Ini adalah salah satu contoh personal brand untuk mendukung bisnis yang sudah ada.

Atau mungkin lo pernah lihat tutorial cara membangun rumah? 😅- Iya, gue nyari tutorial aneh-aneh. Nah, gue juga menemukan ada tukang bangunan yang memberikan tutorial cara mengaci, menyemen dan sebagainya. Dia pun menyematkan nomor kontak.

Ini adalah contoh orang yang membangun personal brand untuk mendukung bisnis yang dijalankannya. Dua contoh itu dari sekian banyak yang ada. Dan ini merupakan pola yang benar. Dia membuat identitasnya jelas dan membangun personal brand dari identitas profesinya itu.

Tapi, ada juga orang yang membangun personal brand untuk mendukung bisnis yang sudah ada dengan menampilkan tentang personalitynya. Personality itu adalah sifat. Baru-baru ini ada contoh dari Dewa Eka Prayoga, yang personal brandnya sebagai marketer, tapi dengan mengeksploitasi soal kisah hidupnya dan perjalanan perjuangannya bersama istri. Ini contoh yang nggak ideal untuk kita bangun personal brand.

Saran gue, jika lo mau membangun personal brand untuk mendukung bisnis, pastikan yang sering lo komunikasikan nantinya masih berhubungan dengan bisnis lo.


Personal brand untuk membuka potensi bisnis baru
Meskipun memiliki bisnis, lo nggak wajib membangun personal brand untuk mendukung bisnis yang sudah ada. Lo sangat boleh membangun personal brand justru untuk membuka potensi yang lainnya dan menjadi income baru.

Ini yang gue lakukan. Meskipun gue punya brand, tapi gue nggak membangun personal brand dengan tujuan mendukung bisnis brand gue. Bahkan sebelum akun indahjiwandono, gue pernah membangun akun personal brand untuk tanaman. Akun itu cukup dikenal pada waktu itu. Tapi gue memutuskan menyudahi. Sedangkan teman-teman seangkatan gue yang bareng-bareng bangun akun, sudah sukses di dunia tanaman hias.

Jadi, silahkan tentukan tujuan umum lo dalam membangun personal brand. Sudah?

Oke. Bagi lo yang memilih tujuan umum nomor satu, yaitu untuk mendukung bisnis yang sudah ada, ini akan berbeda kerumitan perjalanannya dengan yang memilih personal brand untuk membuka potensi bisnis baru.

Ehem. Lebih rumit yang tujuan nomor dua, ketimbang pertama. Karena kalau pertama, lo sudah tau personal brand yang lo bangun tentang bisnis lo. Bisnis/brand lo saja sudah langsung menguatkan lo sebagai faktor who. Jadi sudah ada poin plus karena si bisnis yang berjalan.

Sedangkan yang tujuan umumnya kedua yaitu membuka potensi bisnis baru harus melalui proses dulu. Karena belum ada rekam jejak. Tapi keuntungannya, setelah personal brandnya terbangun, dia akan memiliki asset baru yaitu personal brand.










Social Media
Dilarang
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi konten yang ada di website ini tanpa izin tertulis dari Indah Jiwandono
dibuat denganberdu
@2024 indahjiwandono Inc.