Compatible


Compatible dulu, baru di install. Begitulah seharusnya.




Lo nggak bisa install Photoshop CS6, di laptop yang prosesornya nggak compatible, windows'95 misalnya.




Jadi tiap ilmu punya compatiblenya.




Kalo lo belajar—mengikuti seminar seharga sekian juta—tapi merasa sia-sia, cobalah untuk tidak langsung menyalahkan ilmunya, apalagi pengajarnya.




Melainkan memeriksa compatible yang lo miliki.




Maka dari itu di bagian ini, demi menghindari gagal install, sebelumnya gue akan berusaha membuat lo compatible terlebih dahulu.





Kreatif

Ya, kelas ini hanya compatible untuk orang yang kreatif.



Tapi gue nggak akan nyuruh lo kreatif, karena itu konyol.



Semisal lo nggak bisa main piano, dan tau-tau disuruh main piano.
Mau yang nyuruh teriak-teriak pun, lo nggak akan jadi bisa main piano kan?

Itu kenapa menyuruh lo kreatif adalah konyol.



Kreatif artinya memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan (cek KBBI gaes...)




Banyak orang menyuruh untuk kreatif. Memberi semangat untuk kreatif.




Tapi nggak mengajarkan, bagaimana sih caranya kreatif?




Percayalah, semua dari kita kreatif, tapi beberapa belum tau cara mengaksesnya.




Apa Indah bisa mengajarkan cara kreatif?




Bisa.




Pola pikir kreatif terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan. Jika lo melakukan kebiasaan ini secara rutin, niscaya lo bisa menjadi kreatif. Memiliki daya cipta.




Kebiasaan-kebiasaan untuk melatih kreatif pada diri




1. Kebiasaan untuk bertanya dan penasaran

Bertanya mengajak kita berfikir. Jadi banyaklah bertanya, agar pemikiran lebih matang.




Kebiasaan ini mengurangi kecenderungan kita menghakimi sesuatu berdasarkan ego.
Pun ketika orang seperti ini bertanya, bukan untuk mendengar atau memahami, tapi untuk memberi makan ego nya.




Esensi dari bertanya adalah mendekati kebenaran. Bukan menjadi kebenaran. Selalu ada ruang untuk mendekati kebenaran. Itulah kenapa kita harus selalu mengundang pertanyaan dalam pikiran kita. Ini ilmu filsafat, btw.




Tanyalah hal aneh yang tidak pernah terpikirkan orang lain untuk ditanyakan.




Seperti gue mempertanyakan banyak hal ketika masuk ke minimart.




Mulai dari kenapa diletakkan disana, apa yang membuat satu brand lebih menonjol dari yang lain.... sehingga bisa menemukan banyak hal untuk dipelajari.




Kenapa brand ini paling laris ya?
Apa ya kira-kira yang dipkirkan penemu produk ini ketika awal?
Sudah ada berapa lama ya produk ini?
Kok bisa selama itu ya...
Apa hal yang kompetitornya lakukan untuk menyerangnya?
Kenapa ya dia mengeluarkan kemasan ini?

....dan seterusnya.





2. Kebiasaan mengumpulkan refrensi
Refrensi sangat dibutuhkan. Itu kenapa Pinterest tumbuh pesat. Baru kemudian Instagram ikut memberi fitur "save" sehingga kita bisa menyimpan postingan yang kita temukan dan membuat foldernya sendiri.




Di dunia yang dinamis dan mudah diakses, jadikan kegiatan mengumpulkan refrensi sebagai kebiasaan.




Refrensi membuat kita mendapatkan perbendaharaan visual dalam memori kita.




Ketika visual itu tersimpan begitu banyak, maka otak memiliki bahan-bahan untuk mengolahnya.




3.Kebiasaan melatih daya imajenasi
Dari visual yang sudah kita dapat melalui kebiasaan kita mengumpulkan refrensi. Latihlah otak kita untuk berkarya di ruang imajenasi.




Ya, ruang imajenasi.
Biarkan diri lo membuat hal-hal aneh di ruang imajenasi dengan memperbesar,memecah, merubah...visual yang sebelumnya sudah tersimpan.




Biarkan visual yang tersimpan meledak, terbang... atau menjadi bentuk-bentuk aneh.




Naikkan terus level keanehan ini, dengan
membiarkan dia bercampur antar satu dengan yang lain.




Ini semua untuk melatih imajenasi.
Ingat, imajenasi tidak punya hukum. Jadi jangan takut. Seandainya lo nggak pernah melatih daya imajenasi, atau lo takut berimajenasi— jangan heran ketika di dunia nyata lo nggak berdaya membuat sesuatu.
Jadi sekali lagi, lakukan latihan ini.



Ini serius.




Jika di telaah, kebiasaan ini adalah hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak kecil




Ya itu benar. Karena memang waktu kecil, masa lo paling kreatif.




Masa dimana kita selalu bertanya..




Mencari refrensi dari hal-hal menarik disekitar...




Dan berimajenasi tentang hal-hal menakjubkan dibawah pohon rindang, membayangkan diri kita terbang.... menjadi astronot.. atau hal-hal ajaib lainnya.




Sampai kemudian kemampuan kreatif itu hilang, karena kebiasaan-kebiasaan itu tidak pernah dilakukan lagi.



Jadi dengan melakukan kebiasaan itu kembali, kita bisa menghidupkan kreatif yang sebenarnya sudah ada di diri kita.




Intensitas lo melatih kreatif akan berpengaruh pada hasil yang lo dapatkan di kelas ini.
Social Media
Dilarang
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi konten yang ada di website ini tanpa izin tertulis dari Indah Jiwandono
dibuat denganberdu
@2024 indahjiwandono Inc.