Nama memiliki arti penting dalam asosiasi. Kita sering menemukan nama brand yang jika kita dengar, kita sudah bisa kita duga, produk/jasa apa yang brand itu tawarkan.
Semisal ketika mendengar Pepsodent. Ciptadent. Kita bisa menebak bahwa ini nama pasta gigi. Karena ada -dent nya.
Ketika Mendengar Tokopedia, Traveloka. Kita bisa menebak tokopedia adalah tempat cari barang di toko karena asosiasi belakang -pedia, seperti ensiklopedia/wikipedia.
Dan traveloka kita bisa menebak ini adalah tentang travel atau perjalanan. Ini bukti bahwa nama yang cukup asosiasif mempermudah otak mengelola informasi.
Tidak semua memakai nama asosiatif. Brand Apple nggak asosiatif. Tapi deviant.
Nama deviant adalah nama brand yang nggak nyambung sama produk dan jasa yang ditawarin.
Apple dan Blackberry itu jenis namanya deviant.
Syarat lo bisa pakai jenis nama ini, adalah dengan memiliki budget marketing yang besar. Karena butuh kerja keras yang ekstra, untuk bisa mengubah asosiasi orang terhadap buah apel menjadi brand tentang produk teknologi dan elektronik.
Jadi kalo lo masih imut bisnisnya, budgetnya... gue nggak menyarankan pakai nama deviant.
Pilih lah nama yang memiliki asosiasi atau minimal kecocokan ketika disandingkan dengan positioning yang lo inginkan (sekali lagi, kita selalu mengacu pada positioning)
Asosiasi justru bukan deskripsi.
Hindari nama deskriptif. Atau yang menjelaskan jasa/produk.
Jasa Rapih Kebun, Jasa Konsultasi Kecantikan. Jual-beli rumah. Ini bukan asosiatif. Tapi deskriptif.
Banyak yang memakai ini dengan kepentingan SEO. Tapi secara branding, nama seperti ini akan lemah brandnya. Karena terlalu generic sehingga susah mencari pembeda jika ada kompetitor dengan nama deskriptif juga. Itu kenapa nggak ada brand besar dengan nama generic.
Perhatikan juga pengecapan dari nama.
Beberapa nama terdengar feminim, beberapa terdengar maskulin. Beberapa terdengar menyenangkan, beberapa terdengar elegan.
Pilih yang sesuai dengan asosiasi brand kita.
Hindari penamaan yang terlalu panjang, agar mudah diingat.
Nama juga harus bisa menjadi pengganti kategori.
Itu kenapa Aqua memiliki nama yang kuat dan mudah di ingat. Karena bisa menggantikan kategorinya.
Salah satu cara nama bisa menggantikan kategori, adalah membuat nama asosiasi.
Ketika tau ini, bahkan UKM pun bisa melakukan langkah besar dalam cara mereka menentukan nama.
Mungkin belum terlihat, tapi percayalah... kelak yang terpenting adalah nama brandnya. Karena setelah nama itu memiliki makna. Semua emosi costumer nyangkutnya di nama.
Siapa yang mau membeli jam rolex tanpa ada nama rolex pada jamnya?
Siapa yang mau membeli tas LV tanpa ada nama?logo LV?
Oh, itu ketinggian contohnya?
Bagaimana kalo semua nama di kemasan produk yang ada di supermarket, hilang.
Lo nggak bisa tau lagi mana Sambel favorite, kecap favorite, mie instan favorite... yang biasa lo beli.